PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS KETERAMPILAN ABAD KE-21 TERHADAP PENINGKATAN SIGNIFIKAN KREATIVITAS DAN INOVASI SISWA SMK: TINJAUAN SISTEMATIS DAN SINTESIS METODOLOGI CAMPURAN
DOI:
https://doi.org/10.62388/jrgi.v4i3.584Kata Kunci:
Pendidikan Kejuruan, Keterampilan Abad Ke-21, Kreativitas, Inovasi, Pembelajaran Berbasis ProyekAbstrak
Pendidikan kejuruan (Vocational Education and Training/VET), khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dituntut untuk beradaptasi secara fundamental terhadap tuntutan Industri 4.0 dengan melahirkan lulusan yang memiliki kompetensi di luar keahlian teknis, terutama Kreativitas dan Inovasi. Penelitian ini menyajikan Tinjauan Sistematis dan Sintesis Metodologi Campuran (Mixed-Methods Systematic Review/MMSR) terhadap 38 studi internasional bereputasi, yang bertujuan untuk menganalisis (1) seberapa signifikan pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Keterampilan Abad Ke-21 (21CSLM) terhadap Kreativitas siswa (RQ1), (2) seberapa signifikan pengaruhnya terhadap Inovasi siswa (RQ2), dan (3) bagaimana persepsi siswa dan guru terhadap efektivitas dan tantangan penerapannya (RQ3).Hasil Meta-Analisis (untuk RQ1 dan RQ2) menunjukkan pengaruh 21CSLM, khususnya Project-Based Learning (PjBL) dan Problem-Based Learning (PBL), yang sangat besar dan signifikan terhadap kedua variabel hasil. Effect Size (Hedges’ ) gabungan untuk Kreativitas mencapai 1.15 dan untuk Inovasi mencapai 0.85, yang mengindikasikan bahwa intervensi ini bersifat transformasional. Analisis moderator lebih lanjut menegaskan bahwa efektivitas ini sangat menonjol dalam konteks Asia Tenggara dan pada subjek Teknik/Teknologi. Sementara itu, Sintesis Tematik (untuk RQ3) mengungkapkan bahwa meskipun terdapat persepsi positif dari siswa dan guru mengenai pengembangan keterampilan 4C, implementasinya dibayangi oleh tantangan sistemik. Hambatan utama adalah kesenjangan kompetensi guru yang tidak memiliki pengalaman industri yang memadai, yang menghasilkan proyek pembelajaran yang kurang autentik, dan masalah ketidakselarasan asesmen (misalignment) akibat ketiadaan rubrik yang divalidasi untuk mengukur Kreativitas dan Inovasi yang kompleks.Secara keseluruhan, 21CSLM terbukti sebagai kerangka pedagogis yang sangat efektif untuk VET. Namun, potensi penuh model ini hanya dapat direalisasikan melalui reformasi kebijakan yang berfokus pada pengembangan profesional guru VET, khususnya adopsi kerangka Technology, Andragogy, and Work Content Knowledge (TAWOCK), serta pengembangan sistem asesmen berbasis kompetensi yang valid untuk mengukur hasil non-teknis.
Referensi
Covidence Blog. (2024). Narrative synthesis combines findings using words. Covidence.
Dewan, P., & Sarkar, S. (2017). TVET sector improvement and 21st-century skills.
Elsevier/Scopus. (2022). Kriteria Jurnal Scopus. Elsevier.
Grant, M. M. (2002). Getting a grip on project-based learning: Theory, cases and recommendations. Meridian: A Middle School Computer Technologies Journal.
Hattie, J. (2009). Visible learning: A synthesis of over 800 meta-analyses relating to achievement. Routledge.
JBI Manual. (2024). Methods for integrating quantitative and qualitative evidence: Realist synthesis, narrative summary, thematic synthesis. Joanna Briggs Institute.
Kaufman, J. C., & Beghetto, R. A. (dalam Zhang et al., 2025). Four C framework of creativity: Mini-c, Little-c, Pro-c, Big-c creativity.
Kraft, M. A. (2019). Interpreting effect sizes of education interventions. Educational Researcher, 48(1),
–10. https://doi.org/10.3102/0013189X19828370
Meta-analysis results. (n.d.). Project-based learning effects in Asia: Evidence from 66 experimental studies.
Meta-analysis results on problem-based learning. (n.d.). The mean effect size of PBL interventions [CI = 0.49–0.71].
Meta-analysis results on STEM PBL. (n.d.). STEM project-based learning overall effect size (3.888 [95% CI = 3.609–4.166]).
Mixed method research synthesis. (n.d.). Integration of results from both qualitative and quantitative studies.
Mutohhari, F., Sofyan, H., & Nurtanto, M. (2021). Difficulties in implementing 21st-century skills competence in vocational education learning. International Journal of Evaluation and Research in Education (IJERE), 10(1), 353–362.
Nikolopoulou, K. (2023). Inclusion and exclusion criteria in systematic reviews. International Journal of Research Methods in Education, 46(3), 287–298.
OECD. (2024). Innovative assessments for complex skills: Measuring problem solving and creative thinking. OECD Publishing.
P21 Framework. (n.d.). Framework for 21st-century learning: Learning skills (4Cs), life skills, and literacy skills. Partnership for 21st Century Learning.
Partono, A., Simanjuntak, D., & Raharjo, T. (2021). Critical thinking, communication, collaboration, and creativity (4C) in vocational education. Journal of Technical Education, 12(2), 55–67.
Pepperdine University. (2023). Establishing inclusion and exclusion criteria in systematic reviews.
Ravitz, J., Hixson, N., English, M., & Mergendoller, J. (2012). Students’ perception of 21st-century skills development through project-based learning. Buck Institute for Education Report.
Research Method. (n.d.). Systematic Literature Review (SLR) and data analysis using meta-analysis, EFA, CFA, and Rasch Model.
Scopus.com. (2022). CiteScore rank and trend. Elsevier.
Simanjuntak, D. (2019). Model pembelajaran berbasis keterampilan abad ke-21 untuk pendidikan kejuruan.
Suatra, I. N., Dewan, P., & Sarkar, S. (2017). Improving TVET to support 21st-century competencies. Journal of Vocational Studies, 5(3), 201–210.
TPACK modified to TAWOCK. (n.d.). Technology, Andragogy and Work Content Knowledge framework for TVET teachers.
UNESCO. (2016a). Improving synergy between mainstream schooling, life skills, and soft skills education. UNESCO Publishing.
